Minggu, 19 Januari 2025

Ki Ageng Penjawi, Penguasa Pati Leluhur Raja-raja Mataram

Umar Hanafi
Senin, 22 Januari 2024 16:16:00
Ki Ageng Penjawi, Penguasa Pati Leluhur Raja-raja Mataram
Jalan Penjawi Pati, tempat lokasi makam Ki Ageng Penjawi.(Murianews/Umar Hanafi)

Murianews, Pati – Nama Ki Ageng Penjawi, mungkin masih asing bagi sebagian masyarakat Kabupaten Pati. Penguasa Kadipaten Pati pada abad 16 itu ternyata merupakan leluhur raja-raja Mataram Islam.

Hal ini tertera jelas dalam silsilah Ki Ageng Penjawi yang berada di lokasi makamnya, di Jalan Ki Ageng Penjawi, Gang V, Randukuning, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di kompleks pemakaman ini ada banyak informasi megenai sosok Ki Ageng Penjawi.

Dalam silsilah ini, putri Ki Ageng Penjawi, RA Waskito Jawi alias Ratu Hemas dipersunting Raja Mataram Islam pertama, Raden Sutawijaya. Dari pernikahan keduanya, lahirlah raja-raja Mataram setelahnya. Mulai dari Sultan Hanyokrowati (raja kedua) dan Sultan Agung (raja ketiga).

”Banyak sekali turunannya. Sampai Amangkurat I, Amangkurat II kemudian terpecah dengan adanya perjanjian Giyanti. Sehingga menjadi Solo dan Yogyakarta. Kemudian adanya perjanjian Salatiga dan terpecah Pakualaman, Mangkunegara,” ujar Juru Kunci Makam Ki Ageng Penjawi, Teguh Jumadiyanto.

Silsilah ini juga secara tidak langsung diakui Kasunanan Surakarta maupun Yogyakarta. Pada tahun lalu, saat haul atau napak tilas Ki Ageng Penjawi, sejumlah orang-orang keraton berziarah ke Makam Ki Ageng Penjawi.

”Mereka masih mengakui bahwa Ki Ageng Penjawi adalah leluhurnya. Itu terbukti dengan adanya haul Ki Ageng Penjawi para keturunan sultan Mataram berziarah ke sini. Mereka sangat menghormati Ki Ageng Penjawi sebagai eyanganya,” tutur Teguh Jumadiyanto lagi.

Ki Ageng Penjawi merupakan salah satu tokoh kunci kemenangan Sultan Hadiwijaya alias Joko Tingkir dalam mengalahkan Arya Penangsang. Ia merupakan anggota Three Musketeers Mataram.

Disebutkan di buku Babad Tanah Jawi, tiga serangkai ini memburu murid Sunan Kudus setelah mendapatkan perintah dari Joko Tingkir. Arya Penangsang dinilai bertanggungjawab atas kematian Sunan Prawoto, penguasa Kerajaan Demak.

”Setelah berhasil mengalahkan Arya Penangsang, Ki Ageng Penjawi mendapatkan hadiah tanah Pati. Juru Martani menjadi patih dalem dan Ki Ageng Pemanahan mendapatkan tanah Alas Mataok yang sekarang menjadi Yogyakarta,” tandas dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar