Kamis, 20 November 2025

Sebelumnya, peradaban kuno, seperti Romawi dan Mesir tak memiliki konsep angka nol. Sistem angka mereka tidak memungkinkan perhitungan yang kompleks atau penulisan angka besar dengan efisien.

Angka nol sendiri datang dari sistem angka India yang diperkenalkan Al Khawarizmi ke dunia Islam melalui perdagangan dan pertukaran budaya. Itu sebagaimana dalam karyanya berjudul ”On the Calculation with Hindu Numerals”.

Menurut Berggreen (1986) dalam bukunya berjudul ”Episodes in the Mathematics of Medieval Islam”, menyebutkan Al Khawarizmi tak hanya mengenalkan angka nol ke dunia Islam.

Ia juga mengembangkan sistem posisional yang kita kenal sekarang sebagai sistem desimal. Dalam bukunya Kitab al-Jabr wa al-Muqabala atau Buku tentang Pemulihan dan Pengurangan, Al Khawarizmi menjelaskan bagaimana angka nol berfungsi sebagai placeholder.

Dengan begitu, adanya angka nol memungkinkan penulisan angka seperti 10, 100, atau 1000 dengan mudah. Konsep ini menjadi dasar bagi sistem bilangan yang digunakan di seluruh dunia saat ini.

Penemuannya pun berdampak besar pada dunia matematika, sains, dan teknologi. Tanpa adanya angka nol, mungkin perkembangan teknologi tak sepesat saat ini.

Dalam buku ”A History of Mathematics” karya Boyer dan Merzbach (2011), angka nol memungkinkan perhitungan yang lebih kompleks, termasuk aljabar, kalkulus, dan fisika modern.

Fondasi Perkembangan Digital... 

Komentar

Terpopuler