Kamis, 20 November 2025

Dikutip dari TRT World, para sejarawan mengatakan ketika Abbas Ibnu Firnas berusia 65-70 tahun, ia melompat dari tebing gunung Al-Arus Yaman.

Ia sempat meluncur dan terbang sekitar 10 menit di angkasa. Namun, tak lama ia kemudian terjatuh dan terluka.

Dari eksperimennya itu, Abbas Ibnu Firnas menyadari kesalahannya, yakni tak memperhitungkan mekanisme pendaratannya. Akibatnya, ia tak bisa menyeimbangkan penerbangannya dan mendarat secara paksa.

Abbas Ibnu Firnas kemudian mempelajari mekanisme pendaratan. Saat itu, ia melihat cara burung terbang dan mendarat.

Setelah 12 tahun kemudian, ia akhirnya menemukan pendaratan dilakukan dengan koordinasi antara ekor dan sayap.

Abbas Ibn Firnas mengeklaim sebagai dalang teori penciptaan ornithopter, pesawat yang meniru burung dan terbang dengan mengepakkan sayap.

Beberapa abad kemudian, seorang warga Turki Ottoman bernama Ahmed Celebi berhasil terbang dan mendarat di Bosphorus pada 1630.

Peninggalan Abbas Ibnu Firnas…

Komentar

Terpopuler